Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Minggu, 01 Januari 2012

Ikatan Seniman Ende Lio Dideklarasikan Malam ini

ENDE, FS — Organisasi Ikatan Seniman Ende Lio (ISEL) akan dideklarasikan di halaman Museum Tenun Ikat di Jl. Soekarno-Ende, Sabtu (17/12/2011) malam. ISEL merupakan wadah pemersatu para seniman di Kabupaten Ende dalam mengembangkan talenta seni mereka sekaligus demi pengembangan kebudayaan daerah.


Dalam keterangannya kepada FloresStar di Ende, Jumat (16/12/2011), Ketua ISEL, Hendryk L Rodja Chynde dan Sekretaris ISEL, Moses Wara mengatakan, Wakil Bupati Ende, Drs. Ahmad Mochdar akan memberi penegusan deklarasi ISEL setelah ISEL membacakan deklarasinya. Wabup Ende juga akan membuka pementasan seni budaya oleh ISEL. Acara akan diawali dengan sambutan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende, Nyo Kosmas, S.H disusul sambutan ketua ISEL dan pembacaan deklarasi.

Menurut Hendryk, seluruh rangkaian acara deklarasi malam ini akan diisi dengan atraksi seni dari para seniman Ende Lio. Hendryk dan Moses Wara mengajak warga Kota Ende dan sekitarnya untuk mengikuti acara deklarasi sekaligus menikmati hiburan dari para seniman daerah yang sudah dikenal luas publik Ende seperti Eman Bata Dede, Mochtar Wanda, Aries Putra Lawa, Jusuf Saokori, Irmawan Laba, Franco, Imam, Randy, Eman Embu dan lainnya.

Gaung deklarasi ISEL sudah menjadi buah bibir masyarakat Kota Ende dalam beberapa pekan terakhir. Mereka menyambut positif keberadaan wadah tersebut yang secara rutin akan memberikan hiburan yang sehat bagi masyarakat. Pada Jumat petang, panitia deklarasi berkeliling Kota Ende dengan mobil mengajak masyarakat untuk menikmati hiburan di Taman Kota Ende malam nanti. Sementara pada seniman ISEL menggelar gladi resik hingga Jumat malam.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan dan Kepurbakalaan pada Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Ende, Defi Daniel, S.H menyatakan, ISEL merupakan wadah pemersatu seniman Ende Lio.

“Ini merupakan wadah pemersatu sesama seniman. Dengan dideklarasikan ikatan tersebut, para seniman Ende Lio dapat mengeskpresikan talenta mereka baik dalam bidang musik dan lagu, tarian dan sebagainya,” kata Defi Daniel, S.H di sela-sela memantau persiapan di halaman Museum Tenun Ikat-Ende, Kamis (15/12/2011) lalu.

Defi mengatakan, sebagai wujud dukungan Pemerintah Kabupaten Ende terhadap keberadaan ISEL, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyiapkan tempat di halaman museum tersebut untuk acara deklarasi. Lokasi tersebut sengaja dipilih mengingat para seniman Ende Lio merupakan sebagai pewaris seni dan budaya daerah ini. (osi)

Sumber: Harian FloresStar 17 Desember 2011
Lanjut...

ISEL Dideklarasikan 17 Desember 2011

ENDE, FS – Wadah Ikatan Seniman Ende Lio (ISEL) akan dideklarasikan di Ende pada hari Sabtu tanggal 17 Desember 2011. Para seniman akan tampil dalam acara deklarasi yang direncanakan berlangsung sederhana namun meriah dan menghibur masyarakat.


Demikian hasil rapat pengurus dan anggota ISEL di kediaman Eman Bata Dede di Onekore- Ende, Minggu (4/12/2011) siang. “Kita sudah bisa sampaikan ke publik bahwa ISEL akan dideklarasikan 17 Desember 2011, memang sedikit meleset dari rencana semula tanggal 3 Desember,” kata Ketua ISEL, Hendrik L Rodja Chynde.

Hadir dalam rapat yang dijuga diisi dengan latihan para seniman menyambut deklarasi antara lain, Wakil Ketua ISEL, Eman Bata Dede, Sekretaris ISEL, Moses Wara, Humas ISEL, Aries Putra Lawa serta pengurus dan anggota lainnya. Para artis terkemuka Ende juga hadir dalam acara itu, seperti Mochtar Wanda, Jusuf Saokori, Karim Woge, Irmawan Laba, Imam, Bentom, Abdurahman dan lainnya.

Untuk menyukseskan acara deklarasi tersebut, anggota ISEL sepakat menyumbang materi sesuai kemampuan mereka masing-masing. Mereka juga tetap mengharapkan bantuan dari para donatur, baik dari pimpinan pemerintahan, DPRD serta warga masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap para seniman.

Setelah dideklarasikan, anggota ISEL berencana tampil menghibur masyarakat secara rutin setiap akhir pekan. Tempatnya di pekarangan Museum Tenun Ikat, Jalan Soekarno Ende. Menurut Ketua ISEL, Hendrik L Rodja Chynde, pemerintah Kabupaten Ende melalui pimpinan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) telah memberikan izin kepada ISEL untuk menggunakan tempat tersebut.

Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Kabupaten Ende menyatakan mendukung penuh kepada seniman di Kabupaten Ende untuk membentuk wadah Ikatan Seniman Ende-Lio yang disingkat ISEL.

Kehadiran wadah tersebut mengembangkan potensi seni daerah yang sangat kaya dimiliki warga masyarakat Kabupaten Ende. Demikian Kepala Bidang Kebudayaan dan Kepurbakalaan Disbupar Kabupaten Ende, Defi Daniel, S.H kepada FloresStar di kantornya, Senin (20/11/2011).

Daniel Defi mengatakan, deklarasi ISEL bulan Desember 2011 merupakan sinyal positif bagi berkembangnya potensi seni di Kabupaten Ende. Meskipun dana terbatas, kata Defi, pemerintah daerah melalui Disbupar merespon dan memberikan dukungan yang memadai.

Daniel Defi mengatakan, wadah ini sudah lama dirindukan kehadirannya karena di Kabupaten Ende banyak seniman dengan talentanya masing-masing. Tetapi sejauh ini mereka berjalan sendiri-sendiri sehingga talenta besar mereka kurang berkembang. Melalui organisasi ISEL diharapkan para seniman Ende Lio memberikan kontribusi konkrit bagi masyarakat pencinta seni.

Bagi pemerintah daerah, kata Defi, wadah ini akan membantu pemerintah dalam pembangunan bidang seni dan budaya daerah. Daniel Defi mengakui, Kabupaten Ende memiliki banyak seniman, baik perorangan maupun kelompok. (osi)

Sumber: Harian FloresStar 5 Desember 2011 hal 3
Lanjut...

Senin, 04 Mei 2009

"NGI'I FITI" gegerkan Ende Lio

ALBUM terbaru Eman Bata Dede bertitel "NGI'I FITI" hari-hari ini menggegerkan hati para penikmat musik dan lagu di wilayah Ende Lio, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. 

Sudah menjadi ciri khas Eman sejak berkarya belasan tahun lalu dimana syair lagu-lagunya memiliki pesan tertentu. Kali ini Eman Bata Dede memberi semacam pencerahan tentang tahta dan harta. Tahta dan harta bisa memabukkan dan menjerumuskan seseorang ke dalam jurang dosa.

Album Ngi'i Fiti diluncurkan Manajemen Eman Bata Dede bersama Studi Rawes Record yang bermarkas di Onekore-Ende pada tanggal 14 Maret 2009. Album itu langsung disambut pasar, terutama para penggemar lagu-lagu Eman.

Ada 10 lagu karya Eman Bata Dede dalam album tersebut yakni:
1. Mosalaki
2. Ngi'I Fiti
3. Kobe Kole
4. Boto Baje
5. Baro Wole
6. Ana Eda
7. Ole Nara
8. Sangga Sa'o
9. Mete No'o Sai
10. Ame Tuka Keje

Lagu berjudul Ngi'i Fiti semacam pesan parodi terhadap situasi sosial politik di Kabupaten Ende pada masa menjelang dan pasca pilkada tahun lalu. Menggambarkan tokoh yang congkak, angkuh, tokoh yang tidak peka terhadap kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Syair lagu itu pun menggambarkan tokoh yang dicintai karena kepeduliannya yang konkret bagi masyarakat.

Video Klip yang digarap Roy Berchmans mengambil setting keindahan alam Ende Lio. Roy yang juga mengerjakan musiknya dengan warna "nyentrik-menggoda" untuk lagu Eman berjudul Ngi'i Fiti. (*)
Lanjut...

Rabu, 03 Desember 2008

13 Tahun Eman Bata Berkarya

TAK terasa tigabelas tahun sudah Eman Bata Dede berkarya. Setelah malang-melintang Ibukota Jakarta kurang lebih delapan tahun, Eman pulang kampung tahun 1992. Tiga tahun kemudian (1995), Eman Bata Dede mulai meluncurkan album perdana dengan modal nekad.

Tak dinyana lagu gawi Gole Ngalu meledak di pasar. Disambut gegap-gempita oleh masyarakat Ende Lio. Sejak saat itulah Eman Bata Dede dikenal sebagai pelestari lagu gawi. Tarian Gawi tidak hanya disukai orang Ende-Lio tetapi virusnya menyebar ke seluruh Pulau Flores, bahkan Nusa Tenggara Timur.

Berikut ini karya Eman Bata Dede selama 13 tahun, baik album solo maupun grup. Hampir 90 persen Eman selalu tampil dalam Grup. Sebagai produser, Eman telah mempopulerkan banyak artis penyanyi lokal Kabupaten Ende.

Album-album Eman Bata Dede
1. Gawi Gole Ngalu tahun 1995. Kolaborasi pertama dengan Roman Gesiraja, Lusi Wensi.

2. Gawi Joka Ju, tahun 1997. Bersama Roman, Lusi, Karim Woghe. Laris manis. 

3. Pedha Raka Wesa Vol 1, album solo tahun 1999.

4. Gawi Doja Dua Lulu wula, More Nggae wena tana (Gawi 2000). Meledak.

5. Bujang lawan Bujang, 2001. Kerja sama dengan Pieter Kedang. Lagu Indonesia gaya Lio. Tahun yang sama produksi VCD Gawi 2000.

6. Memproduseri Gambus Petrus Soi, tahun 2002.

7. Gawi Rohani "Sangga Sula" tahun 2002.

8. Gawi TBC, 2003. Penyuluhan tentang penyakit TBC, kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ende. Tahun yang sama memproduseri Anas Dale, album Lema Ghelo.

9. Gawi Unu, 2004. Tentang lingkungan, sampah, dll. Kerja sama dengan Bappeda Ende. Bersama Bentom.

10. Tahun 2005, produksi VCD Nia Ngere Roa dan Gawi TBC.

11. Tahun 2006, album Petrus Soi vol 2.

12. Tahun 2007, Mbeka. VCD.

13. Tahun 2008, Gawi Koperasi, penyuluhan tentang Koperasi. Kerja sama dengan Dinas Koperasi Kabupaten Ende dan Gawi Rohani. Dalam waktu dekat Eman akan meluncurkan satu album baru yang disebutnya sebagai hadiah Natal dan Tahun Baru 2009. *
Lanjut...

Minggu, 16 November 2008

Eman luncurkan album Gawi Koperasi

EMAN Bata Dede baru saja meluncurkan album gawi yang baru dalam tahun 2008. Judulnya Gawi Koperasi. Album ini diluncurkan pada tanggal 12 Juli 2008. Isinya adalah sosialisasi perkoperasian dalam budaya Ende Lio. Album Gawi Koperasi merupakan hasil kolaborasi antara Studio Rawes Record pimpinan Eman Bata Dede dengan Dinas Koperasi dan PKB Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Delapan lagu dalam album tersebut merupakan karya Eman Bata Dede/Hu Hajo yaitu Gawi Koperasi, Beta Data, Koperasi Tau Paga Negi, Mai Maso Koperasi, Ate None, Jodo Nekule, Ana Kalo dan Aku Ngala Muri.

Dinas Koperasi dan PKM Kabupaten Ende mengandeng Eman Bata Dede menelurkan karya tersebut terinspirasi dengan keberhasilan dari Bappeda dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ende yang lebih dulu bekerja sama dengan Eman. Tahun 2004, Dinas Kesehatan Kabupaten Ende melakukan kampanye besar-besaran menekan penyakit TBC melalui lagu bahasa daerah Ende Lio. Mereka menggandeng Eman dan lahirkan Gawi TBC.

Setahun kemudian (2005), Bappeda Kabupaten Ende mempunyai program sosialisasi tentang kebersihan lingkungan. Maka lahirlah Gawi Uni karya Eman Bata Dede. Kerja sama dengan tiga instansi di Kabupaten Ende membuktikan bahwa pesan yang disampaikan Eman via lagu-lagunya menyentuh sasaran. Filosofinya adalah rakyat Kabupaten Ende menerima pesan dalam bahasa dan budayanya sendiri. 

Dalam album Gawi Koperasi, selain sosialisasi pemerintah lebih menyentuh sasaran, lagu-lagu tersebut mengandung banyak pesan bernas bagi siapa saja untuk menata kehidupan ekonomi. Sisi entertain tetap Eman pertahankan. Lagu ini bisa dipakai untuk gawi, joget, poco-poco, dansa dan sebagainya. Pokoknya sangat cocok kaset CD album ini dikoleksi dan dimiliki penggemar lagu-lagu daerah Ende Lio dan terutama para fans fanatik Eman Bata Dede.

Anda yang berminat silahkan menghubungi Eman melalui emai emanbatadede@yahoo.com, hp 081 353 728 740 atau langsung mendatangi Studio Rawes Record, Jl. Hayam Wuruk, depan SDI Inpres Onekore 3, Ende. Flores. Manajemen Eman Bata Dede selalu menerima dengan senang hati. *
Lanjut...